Menjelang Sepuluh Tahun Perayaan Bersama Kamu


Satu hari. Setelah sekian lama gak nonton bioskop berdua. Hujan deras di Madison di sore itu. Gak ada payung. Karena sudah agak terlambat, saya tinggalkan Lesky yang masih asik cek-cek sesuatu di mobil. Saya mau antri tiket. Saat masih kira-kira beberapa meter di depan teater, tau-tau ada sepasang langkah yang mengikuti saya dan memayungkan jaketnya ke kepala saya dan menggapai bahu saya agar lebih mendekat. Kami berdua berpayung jaket.

Lalu kata saya: “Wah, romantis amat nih. Hujan-hujanan dipayungin jaket.”

Dia ketawa: “Iya, udah kaya Oppa (Korean Oppa) kan?”, kami tertawa.

“Ya, sudah, kamu Opa dan saya Oma.” kata saya. Bercanda. Padahal ingin mengaburkan buncahan hati yang ingin keluar menyeruak.

Sesungguhnya ada desiran hangat yang mengalir di dada saya. Saya tersenyum, sepuluh tahun sudah bersama dia, tetapi rasanya masih seperti kami pertama kali berjumpa. Getaran yang sama saat masih sama-sama berusia 15 tahun. Semoga masih terasa seperti ini, sampai kita sudah lupa menghitung jumlah lilin di kue ulang tahun kita.

Madison, Juli akhir, 2014.

Leave a comment